CaraCek Komponen Dengan Avo : Cara Membaca Nilai Resistor from menggunakan multimeter atau biasa disebut multitester adalah alat untuk mengukur daya listrik, aliran listrik dan tegangan listrik. Multimeter/multitester (ampere, volt, & ohm meter): Nah bagi kalian yang ingin tahu cara menggunakan multimeter
Pilihlahskala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 8 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter). **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
Fungsidan Kepanjangan dari AVO meter. AVOmeter merupakan singkatan dari Amper-Volt-Ohm meter. Jadi pengertian AVOmeter adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur tiga jenis besaran listrik, yaitu Arus (Amper), Tegangan (Volt) dan Hambatan/ Resistansi (Ohm). AVO meter dan Multimeter. Karena dapat digunakan untuk mengukur beberapa
Carauntuk mengukur tengangan baterai tersebut harus menggunakan multimeter manual maupun digital. Baterai memiliki jenis tegangan searah atau DC (Direct Current), sehingga saat dipasang jangan sampai terbalik karena pada baterai terdapat kutub positif dan kutub negatif. Biasanya baterai yang dijual di pasaran memiliki tegangan sebesar 1,5 Volt.
Untukmengukur arus listrik AVO-meter dipasang secara seri pada rangkian kelistrikan yang arusnya akan diukur. Probe (+) dipasang dari arah terminal (+) baterai dan probe (-) dipasang ke arah terminal (-) baterai.
Gambar 5 Pengujian Arus Listrik 4. Simpulan Multimeter analog merupakan alat ukur listrik yang banyak digunakan oleh teknisi di laboratorium dan bengkel lektronika, sedangkan fungsi utama dari multimeter ini ialah mengukur resistansi, kapasitansi, arus listrik, tegangan AC maupun DC, menguji baik atau tidaknya suatu komponen,
ksxMT. Pada artikel ini kita akan mempelajari Cara Membaca Hasil Pengukuran Multimeter Analog dengan Benar yang kami jelaskan secara mudah dan jelas Cara Membaca Hasil Pengukuran Multimeter Analog - Multimeter merupakan alat ukur besaran listrik baik itu tegangan searah ataupun bolak balik, kuat arus dan hambatan resistansi. Dalam pembaca multimeter analog memerlukan perhatian khusus dibandingkan dengan multimeter digital. Bagaimana cara membaca hasil pengukuran besaran listrik menggunakan avometer analog? Baik membaca hasil pengukuran tegangan searah dan bolak balik ataupun kuat arus dan juga hambatan. Sebelum belajar bagaimana cara membaca hasil pengukuran avometer analog mari kita perhatikan beberapa hal berikut Membaca Hasil Pengukuran Multimeter Analog Yuk kita coba pelajari bagaimana caranya membaca hasil pengukuran multimeter analog. Baca Juga Pengertian dan Bagian-bagian Multimeter Avometer Analog Membaca Hasil Pengukuran Tegangan Membaca Hasil Pengukuran Tegangan DC Untuk membaca hasil pengukuran tegangan dc direct current/searahpada avometer analog kalian cukup memperhatikan batas ukur dan jarum penunjuk. Misal kita akan mengukur tegangan baterai jam yaitu ukuran AA, kita mulai gunakan batas ukur paling besar kemudian menuju batas ukur yang sesuai agar jarum menunjuk secara tepat. Membaca Hasil Pengukuran Multimeter Analog Pada pengukuran tersebut kita gunakan batas ukur 10 Volt DC, sehingga kita perhatikan skala di bagian 10 Volt DC. Sehingga pada pengukuran tersebut kita memperoleh tegangan sebesar 1 Volt dc sesuai dengan arah yang ditunjuk jarum pada skala batas ukur. Ketika melakukan pengukuran perhatikan kutub probe positif +/merah dan negatif -/hitam. Membaca Hasil Pengukuran Tegangan AC Pada pembacaan hasil pengukuran tegangan AC Alternating Current/Bolak-balikhampir sama dengan tegangan DC yaitu kita perhatikan skala dan batas ukur ketika melakukan pengukuran. Misal ketika akan membaca hasil pengukuran tegangan dari PLN pada sebuah stop kontak, dimana kita akan menggunakan batas ukur 250 VAC. Membaca Hasil Pengukuran Multimeter Analog Pada pengukuran tersebut kita menggunakan batas ukur 250 VAC sehingga kita perlu memperhatikan jarum pada skala 250 VAC. Sehingga dari pengukuran tersebut diperoleh pembacaan sebesar 200 VAC. Lakukan pengukuran tegangan secara hati-hati dan gunakan peralaan yang safety. Membaca Hasil Pengukuran Kuat Arus Membaca Hasil Pengukuran Kuat Arus DC Pada pengukuran kuat arus sama dengan pada pengukuran tegangan yang membedakan adalah bagian selector dan bagian papan skala pengukuran. Misal kita akan mengukur kuat arus di suatu rangkaian yang menggunakan sumber tegangan aki, kita menggunakan selector di DCA dan papan skala di bagian DCA. Membaca Hasil Pengukuran Multimeter Analog Pada pengukuran kuat arus tersebut kita menggunakan batas ukur 10 Ampere sehingga kita perlu memperhatikan papan skala di bagian 10 DCA. Karena jarum menunjukan 6 Ampere jadi kuat arus yang mengalir sebesar 6 Ampere. perhatikan besar satuan dimana terdapat mA mili Ampere dan A Ampere 1A = 1000mA, Membaca Hasil Pengukuran Hambatan Pada pembacaan hasil pengukuran resistansi atau hambatan pada resistor perlu kita perhatikan pengali dan kalibrasi jarum ukur melalui kalibrasi jarum pada hambatan dan pastikan pada posisi nol. Ketika kita akan membaca pengukuran besar hambata perlu kita perhatikan jarum menunjuk dengan sempurna. Misal kita akan membaca hasil pengukuran sebuah resistor. Membaca Hasil Pengukuran Multimeter Analog Pada pengukuran hambatan tersebut kita menggunakan selector pada bagian x10 Ohm. Kita cukup memperhatikan papan skala di bagian ohm dan pada pengukuran tersebut menunjukan pada nilai 12. Besar Hambatan = Nilai yang di tunjuk Γ Faktor pengaliBesar Hambatan = 3 Γ 10Besar Hambatan = 30 Pada pembacaan pengukuran hambatan jarum bergerak dari kanan ke kiri. Baca Juga Cara Menggunakan Multimeter Analog dengan Mudah Jika ada yang ingin ditanyakan terkait materi Cara Membaca Hasil Pengukuran Multimeter Analog dapat kalian tanyakan melalui kolom komentar. Jangan lupa bagikan terima kasih, Semoga bermanfaat.
Pada artikel ini berisi mengenai tutorial Cara Menggunakan Multimeter Analog dengan Mudah agar kalian bisa pahami dan praktikanCara Menggunakan Multimeter Analog dengan - Multimeter analog merupakan salah satu alat ukur yang sering kali kita dengar ditelinga, yaitu alat ini berfungsi sebagai alat untuk mengukur tegangan searah dc atau bolak-balik ac, mengukur besar kuat arus, mengukur besar resistansi hambatan dari suatu melakukan pengukuran lakukan lah Kalibrasi Multimeter Analog bila jarum penunjuk tidak tepat pada posisi Mengukur Tegangan dengan Multimeter AnalogKetika kalian ingin mengukur tegangan dari sebuah sumber listrik pastikan terlebih dahulu apakah tegangan tersebut searah direct current/DCV atau tegangan bolak-balik alternating current/ACV. Contoh dari tegangan searah yaitu seperti baterai, aki, dan panel contoh dari tegangan bolak-balik yaitu seperti generator dan listrik PLN, perlu kalian ketahui bahwa untuk mengukur tegangan dari tegangan searah direct current/DCV berbeda dengan tegangan bolak-balik alternating current/ACV. Baca Juga Pengertian dan Bagian-bagian Multimeter Avometer Analog beserta FungsinyaSehingga perlu kalian perhatikan dengan baik agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pengukuran Mengukur Tegangan Searah DCVdengan Multimeter AnalogUntuk melakukan pengukuran tegangan searah DCV perlu kalian perhatikan adanya kutub positif dan negatif dari sumber tegangan. Untuk Kutub Positif gunakan kabel probe berwarna merah atau kabel positif dan untuk Kutub Negatif gunakan kabel probe warna hitam atau kabel Mengukur Tegangan DC dengan Multimeter AnalogKesalahan saat penggunaan kabel yang tidak sesuai dengan kutub tegangan dapat mengakibatkan kerusakan pada Pastikan Kabel probe Positif tercolok pada socket positif warna merah dan Kabel probe Negatif tercolok pada socket negatif warna hitam.2. Ubah selector voltmeter ke arah DCV dengan batas tegangan Kabel probe positif kaitkan ke sumber tegangan positif dan sebaliknya kabel probe negatif kaitkan dengan sumber tegangan negatif seperti pada Setelah masing-masing kabel probe terhubung dengan sumber tegangan yang akan diukur, perhatikan jarum Jika jarum pengukuran belum bergerak putar selector ke arah DCV dengan batas yang lebih kecil misal sebelumnya batas pengukuran 20 DCV putar ke 10 DCV.6. Lakukan langkah ke lima hingga jarum penunjuk bergerak menunjuk angka pada papan Perhatikan angka yang ditunjuk dan catat angka pada papan skala, gunakan papan skala V atau DCV untuk membaca Hasil pengukuran dapat dihitung dengan membaca Cara Menghitung Hasil Pengukuran Multimeter selector diarahkan pada batas ukur yang paling besar? ini bertujuan agar multimeter terhindar kerusakan akibat besar tegangan yang belum Mengukur Tegangan Bolak-balik ACVdengan Multimeter AnalogBerbeda dengan tegangan searah pada tegangan bolak balik tidak terdapat aturan mengenai kutub karena tegangan bolak-balik tidak terdapat kutub sehingga kita dapat dengan bebas menggunakan kabel probe saat pengukuran dan boleh Mengukur Tegangan AC dengan Multimeter AnalogPerlu kalian tahu saat mengukur tegangan bolak-balik haruslah berhati-hati agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kesetrum, dan gunakan sandal jepit yang Pastikan Kabel probe Positif tercolok pada socket positif warna merah dan Kabel probe Negatif tercolok pada socket negatif warna hitam.2. Ubah selector voltmeter ke arah ACV dengan batas tegangan Tidak aturan mengenai penggunaan kabel probe terhadap kutub listrik karena tegangan bolak-balik tidak terdapat kutub Setelah masing-masing kabel probe terhubung dengan sumber tegangan yang akan diukur, perhatikan jarum Jika jarun selector belum ada pergerakan ubah selector ACV dengan batas yang lebih kecil misal 500 ACV putar ke 250 ACV.6. Lakukan langkah ke lima hingga jarum penunjuk bergerak menunjuk angka pada papan Perhatikan angka yang ditunjuk dan catat angka pada papan skala, gunakan papan skala ACV untuk membaca Hasil pengukuran dapat dihitung dengan membaca Cara Menghitung Hasil Pengukuran Multimeter Mengukur Kuat Arus dengan Multimeter AnalogUntuk mengukur kuat arus pada suatu rangkaian kalian perlu melakukan pengukuran secara seri agar besar arus yang mengalir pada suatu rangkaian dapat terukur, dan juga harus memperhatikan kutub dan probe rangkaian agar dapat Mengukur Kuat Arus dengan Multimeter AnalogKetika melakukan pengukuran kalian perlu memperhatikan rangkaian dimana pengukuran kuat arus dilakukan secara seri dan rangkaian dalam kondisi tertutup atau Pastikan Kabel probe Positif tercolok pada socket positif warna merah dan Kabel probe Negatif tercolok pada socket negatif warna hitam.2. Ubah selector voltmeter ke arah mA dengan batas kuat arus Pastikan kutub postif rangkaian terhubung dengan kabel probe positif dan kutub negatif terhubung dengan kabel probe negatif , untuk menghindari Setelah masing-masing kabel probe terhubung secara seri dengan rangkaian yang akan diukur kuat arusnya, perhatikan jarum Jika jarum selector belum ada pergerakan ubah selector mA dengan batas yang lebih kecil misal 500 mA putar ke 250 mA.6. Lakukan langkah ke lima hingga jarum penunjuk bergerak menunjuk angka pada papan Perhatikan angka yang ditunjuk dan catat angka pada papan skala, gunakan papan skala mA untuk membaca Hasil pengukuran dapat dihitung dengan membaca Cara Menghitung Hasil Pengukuran Multimeter Mengukur Besar Hambatan Dengan Mutimeter AnalogUntuk mengukur besar hambatan resistor dengan multimeter analog sangatlah berbeda dibandingkan dengan mengukur besar tegangan ataupun kuat arus, karena pada pengukuran hambatan jarum pengukuran bergerak dari kanan ke Mengukur Hambatan dengan Multimeter AnalogDan untuk mengukur besar hambatan tidak perlu memperhatikan kutub, yang diperlukan adalah kalibrasi jarum pengukuran dengan knob hambatan dengan huruf 0 Pastikan Kabel probe Positif tercolok pada socket positif warna merah dan Kabel probe Negatif tercolok pada socket negatif warna hitam.2. Ubah selector voltmeter ke arah dengan batas hambatan Lakukan Kalibrasi dengan memutar knob ohm hingga jarum penunjuk menunjukkan angka 0 pada papan skala Pastikan kabel probe positif dan kabel probe negatif sudah terhubung dengan resistor seperti Setelah kedua kabel probe terhubung dengan resistor yang akan diukur besar hambatannya, perhatikan pergerakan jarum Jika jarum selector belum ada pergerakan ubah selector dengan batas yang lebih kecil misal 1k putar ke 500.7. Lakukan langkah ke lima hingga jarum penunjuk bergerak menunjuk angka pada papan Perhatikan angka yang ditunjuk dan catat angka pada papan skala, gunakan papan skala untuk membaca Untuk hasil pengukuran dapat dihitung dengan membaca artikel Cara Menghitung Hasil Pengukuran Multimeter mudah kan jika ada yang ingin ditanyakan silahkan tanya di kolom komentar dan jangan lupa bagikan semoga bermanfaat.
Multimeter ialah sebuah alat yang difungsikan untuk mengukur besaran listrik. Besaran yang bisa diukur menggunakan multimeter umumnya terdiri atas 3 jenis, diantaranya arus, tahanan, dan tegangan. Walaupun ada besaran tambahan seperti pengukuran nilai penguatan transistor dan kapasitor. Lalu, bagaimana cara membaca multimeter analog? Sebelum membahas cara membaca multimeter analog, Kamu harus tahu bahwa multimeter itu sendiri terbagi ke dalam 2 jenis, diantaranya digital dan analog. Kedua tipe tersebut mempunyai fungsi sama tapi tingkat keakurasian yang dihasilkannya berbeda. Sebab jika Kamu menginginkan multimeter dengan ketelitian tinggi, maka tipe multimeter digital-lah yang harus dipilih. Namun karena pembacaan multimeter digital lebih gampang dibanding analog, di sini kita hanya akan membahas multimeter analog saja. Apa Itu Multimeter Analog?Mengenal Bagian-Bagian Pada Skala Multimeter1. Jarum Pointer2. Skala Ukur Tegangan DC dan Skala Ukur Arus Listrik3. Skala Ukur Tahanan/Resistansi4, Skala Ukur Tegangan AC5. Mirror/CerminBagaimana Cara Memakai Multimeter Analog?Cara Membaca Multimeter AnalogPanduan Membaca Hasil Multimeter Analog1. Pengukuran Resistor atau Tahanan2. Pengukuran Tegangan DC3. Mengukur Nilai Arus Apa Itu Multimeter Analog? Multimeter analog ialah multimeter yang mode pembacaannya memakai jarum penunjuk. Dimana jarum penunjuk ini biasanya akan gergerak lalu berhenti sesuai nilai yang tertera terhadap besaran listrik yang diukur. Cara membaca multimeter analog sendiri dilakukan terhadap 3 besaran, yaitu tahanan, tegangan, dan arus listrik. Akan tetapi untuk menentukan jumlah pengukuran, harus benar-benar tepat. Contohnya, jika Kamu ingin melakukan pengukuran tegangan sebaiknya putar atau geser switch selektor menuju arah DCV atau ACV sesuai tegangan yang ingin diukur. Apakah tegangan yang diukur ialah AC Alternating Current ataukah DC Direct Current. Kamu juga bisa mneyesuaikannya jika ingin melakukan pengukuran arus listrik dan tahanan, jadi arahkan switch tadi ke dalam Ampere dan Ohm. Mengenal Bagian-Bagian Pada Skala Multimeter Berikut ini ada beberapa bagian yang terdapat dalam skala multimeter analog, diantaranya 1. Jarum Pointer Kegunaan jarum pointer ini sebagai komponen untuk menampilkan nilai ukur berdasarkan pada pengukuran yang telah dilakukan. 2. Skala Ukur Tegangan DC dan Skala Ukur Arus Listrik Untuk pengukuran arus listrik dan tegangan DC, nilai pengukurannya biasanya digabungkan jadi satu. Ini artinya, Kamu dapat memakai skala ukur tersebut untuk menentukan nilai tegangan arus listrik dan tegangan DC. Skala pembacaannya dimulai pada bagian samping kiri ke samping kanan, sementara nilainya mengikuti angka atau nilai ukur yang terdapat pada selektor. 3. Skala Ukur Tahanan/Resistansi Skala ukur tahanan atau resistansi adalah skala ukur yang digunakan untuk mengukur tahanan, hambatan, maupun resistansi dengan satuan ohm. Dalam pembacaan angka atau nilai ohm sendiri, angka nol biasanya dimulai pada samping kanan sebagai angka terkecil. Sementara nilai terbesar terletak di samping kiri, karenanya untuk membaca skala ukur ohm sendiri dimulai dari samping kanan ke samping kiri. 4, Skala Ukur Tegangan AC Skala ukur pada tegangan AC biasanya dipakai untuk melakukan pengukuran tegangan AC atau bolak-balik. Biasanya nilai skala akan mengikuti angka pada skala ukur tegangan DC serta arus, tapi papan pada skala yang dipakai biasanya skala berwarna merah. 5. Mirror/Cermin Fungsi mirror atau cermin pada multimeter ialah sebagai acuan melakukan pengukuran sesuai yang ditunjukkan jarum pointer. Adapun untuk membaca pengukuran yang benar-benar akurat, pastikan posisi mata harus tegak lurus pada multimeter sampai Kamu melihat jarum penunjuk tanpa bayangan pada cermin. Bagaimana Cara Memakai Multimeter Analog? Jika Kamu baru menggunakan multimeter analog, ada beberapa cara untuk menggunakan multimeter analog berikut ini Untuk memulai proses pengukuran, sebaiknya jarum menunjukkan nilai atau angka nol jika kedua penjoloknya disambungkan. Putarlah bagian penala mekanik jika jarum masih belum tepat di angka nol. Kamu bisa memutar bagian sakelar pemilih menuju arah besaran tertentu yang diukur. Seperti menuju arah DC mA jika Kamu ingin mengukur arus DC, sedangkan arahkan ke AC V jika ingin pengukuran tegangan AC. Untuk pengukuran resistor atau tahanan, biasany Tutorial Membaca Multimeter Analog Panduan Membaca Hasil Multimeter Analog Karena kita akan mengukur tegangan, tahanan dan arus listrik menggunakan multimeter analog, maka di sini kita bisa mencoba cara membaca multimeter analog untuk pengukuran 3 parameter tersebut. 1. Pengukuran Resistor atau Tahanan Untuk mengukur tahanan, skala ukur pada multimeter analog yang harus diperhatikan ialah dalam satuan ohm atau . Selanjutnya Kamu tinggal memilih batas ukuran yang tertinggi dengan cara memutar switch selector menuju arah X100K, bisa juga di bawahnya. Ini dilakukan apabila jarum penunjuk memperlihatkan posisi atau letak yang sulit ditentukan keakuratannya. Contohnya resistor atau tahanan yang diukur, kemudian jarum menunjukkan kisaran angka 20 menuju 30 dan tepatnya di garis ke 3 ke angka 30. Sedangkan dari 20 menuju 30 ada 5 garis, sehingga nilai dari setiap garis ialah sebesar Nilai 1 garis = 30-20/5 = 10/5 = 2 Jadi kesimpulannya, nilai satu garis antara angka 20 ke angka 30 ialah 2, sehingga perhitungannya menjadi 20 + 3Γ2 =26. Lalu jika Kamu memilih batas ukur X1K misalnya, nilai tahanan yang sebenarnya menjadi 1K x 26 = 26 . 2. Pengukuran Tegangan DC Cara membaca multimeter analog untuk mengukur tegangan DC sendiri yang harus diperhatikan adalah skala ukur pada alat multimeter. Apabila baterai yang akan diukur sebesar 9volt, maka Kamu bisa memilih batas ukur yang menunjukkan angka sebesar 10 volt misalnya. Dimana angka ini menunjukkan batas maksimal atau tertinggi yang dapat diukurnya. Contohnya, sesudah mengukur baterai maka angka yang ditunjukkan jarum penunjuk antara angka 4 menuju 6 atau tepatnya di garis kedua menuju ke angka 6. Dimana pada angka 4 ke angka 6 ada 10 garis. Sehingga nilai satu garis ialah sebesar Nilai untuk 1 garis = 6-4/10 = 2/10 = 0,2 volt. Dengan begitu, kesimpulannya ialah nilai 1 garis yang terletak antara angka 4 menuju angka 6 ialah 0,2 volt. Sehingga perhitungannya menjadi 4+2Γ0,2 = 4,4 volt. Sebenarnya cara membaca multimeter analog pada pengukuran tegangan sendiri lebih gampang daripada membaca skala pada ohm meter. Sementara untuk mengukur tegangan bolak balik atau ACV, Kamu bisa mempraktekkannya sendiri. Sebab prinsipnya akan sama saja seperti mengukur tegangan searah atau DC. Kamu hanya perlu memperhatikan tampilan alat yang bersimbol ACV sesuai besar tegangan tertentu yang ingin diukur. 3. Mengukur Nilai Arus Sebelum mengukur nilai arus atau ampere, Kamu harus tahu bahwa biasanya multimeter yang digunakan hanya mempunyai kemampuan membaca arus listrik dengan nilai lebih kecil dari 1 ampere. Adapun untuk mencegah terjadinya kerusakan multimeter karena kelebihan pada nilai arus, sebaiknya Kamu harus mengetahui batas maksimal arus listrik. Adapun cara membaca angka atau nilai ampere dalam multimeter analog, diantaranya Pertama-tama perhatikan angka dan posisi skalar pemilih. Kemudian pilih skala pada bagian tengah yang digunakan untuk membaca angka pengukuran arus. Pilih nilai maksimal sesuai nilai selektor. Silahkan baca angka di jarum pointer atau penunjuk sesuai dengan skala yang telah dipilih. Dengan mempelajari cara membaca multimeter analog di atas, Kamu tak perlu bingung lagi saat mengukur resistor, arus listrik dan tegangan AC/DC dengan perhitungan yang tepat. Namun biasanya, kini sudah banyak orang yang lebih memilih multimeter digital karena kemudahan dan kepraktisan dalam pembacaannya. Tapi tak perlu khawatir, jika Kamu masih memakai multimeter analog, tetap bisa memakai cara di atas untuk pengukuran tegangan, arus listrik atau resistor. Ulasan Lainnya Cara Copy Paste Caption Instagram Cara Dagang di Shopee Cara Double WhatsApp di Samsung Cara Buat Akun Zoom di Hp Cara Koin Shopee Jadi ShopeePay Post Views 23,098
Cara menggunakan Multimeter analog - Multimeter atau AVOmeter adalah alat ukur listrik general purpose digunakan secara luas. Fungsi Multimeter atau AVOmeter analog secara umum untuk mengukur Arus A, tegangan V dan Hambatan Ohm. AVO adalah singkatan dari Ampere Volt dan Ohm jika di bahasakan menjadi Arus, Tegangan dan Resistansi/hambatan. Setelah kalian mempelajari tentang Arus dan tegangan listrik, hukum Ohm dan daya listrik, kita akan belajar mengukur menggunakan alat ukur listrik seperti Multimeter atau AVOmeter atau Multimeter Fokus dalam pembahasan kali ini adalah Multimeter Analog. Apa itu Analog? Lanjut baca ya...Cara menggunakan Multimeter atau AVOmeter Analog sesuai prosedur kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja 1. Apa itu Multimeter atau AVOmeter Analog? Multimeter atau AVOmeter adalah alat ukur listrik dan rangkaian listrik. Apa saja yang dapat diukur oleh Multimeter atau AVOmeter? Sesuai namanya, Multimeter atau AVOmeter dapat mengukur Ampere Arus, VoltTegangan dan Ohm Resistansi/hambatan listrik Multimeter Analog atau AVOmeter adalah alat ukur listrik yang menggunakan penunjuk hasil pengukuran secara manual analog menggunakan jarum tunjuk. Jadi kalian harus dapat menganalisa dan memperhitungkan hasil pengukuran berdasarkan beberapa parameter. Gimana caranya? Baca terus... Kenapa memakai Multimeter analog? Pertama karena murah! Hehehe. Yang kedua handal dan awet. 2. Fungsi bagian-bagian Multimeter atau AVOmeter Nah, bagian-bagian mana saja yang harus dipahami oleh kalian diantaranya ditunjukan oleh gambar dibawah ini. Ada 10 bagian Multimeter atau AVOmeter yang akan sering dipakai dalam kegiatan pengukuran Arus, tegangan atau Ohm resistansi Bagian-bagian Multimeter atau AVOmeter analog no Nama bagian Fungsi 1 Papan skala Papan yang berisi angka-angka yang diskalakan 2 Jarum penunjuk Jarum yang akan menunjuk pada angka tertentu dipapan skala. 3 Pengatur Nol 0 jarum Mengatur posisi jarum di angka 0 pada papan selector untuk pengukuran Tegangan dan Arus 4 Selector Tegangan DC Arahkan saklar selector ke posisi ini untuk mengukur tegangan DC. Tegangan DC seperti baterai dan AKI 5 Selector Arus DC Arahkan saklar selector ke posisi ini untuk mengukur tegangan DC. Tegangan DC seperti baterai dan AKI 6 Saklar selector Saklar untuk memilih jenis pengukuran. Misal, mengukur resistansi, arahkan saklar ke selector OHM, tegangan DC ke DCV atau tegangan AC ke ACV 7 Probe peraba Kabel merah dan hitam yang dipakai untuk mengukur dengan cara menempelkan ujung probe pada benda / alat yang akar diukur 8 Pengatur nol 0 Ohm meter Saat mengukur OHM, pastikan dikalibrasi di nolkan agar pengukuran akurat. Gimana caranya? Baca terus... 9 Selector Tegangan AC Arahkan saklar selector ke posisi ini untuk mengukur tegangan AC. Tegangan AC seperti PLN 10 Selector Ohm Selector untuk mengukur resistansi. Umumnya yang diukur adalah resistor, kabel dll. 3. Memahami papan skala Multimeter analog Kita analisa dulu bagian-bagian papan skala pada Multimeter dibawah ini ya... Mengukur tegangan AC atau DC Pada saat mengukur tegangan, baik DC maupun AC, gunakan area papan bertuliskan DCV/ACV. Area kerja jarum dari 0 sampai angka maksimum 10/50/250. Range 0 sampai 10 dimulai dari 0 - 2 - 4 - 6 - 8 - 10. Kita membaca range 012345678910. Tiap garis bernilai 1 5 = 0,2 Range 0 sampai 50 dimulai dari 0 - 10 - 20 - 30 - 40 - 50. Kita membaca range 05101520253035404550. Tiap garis bernilai 5 5 = 1 Range 0 sampai 250 dimulai dari 0 - 50 - 10 - 150 - 200 - 250. Kita membaca range 0255075100125150175200225250. Tiap garis bernilai 25 5 = 5 Mengukur Hambatan atau resistansi Sedangkan untuk pengukuran Ohm resistansi, gunakan area kerja yang ditunjukan oleh garis panah hitam dari 0 sampai 2K tak hingga. Range 0 sampai 2 dimulai dari 0 - 1 - 2. Kita membaca range 012. Tiap garis bernilai 1 5 = 0,2 Range 2 sampai 5 dimulai dari 2 - 3 - 4 - 5 Kita membaca range 2345. Tiap garis bernilai 1 2 = 0,5 Range 5 sampai 10 dimulai dari 5 - 6 - 7 - 8 - 9 - 10. Kita membaca range 5678910. Tiap garis bernilai 1 2 = 0,5 Range 10 sampai 20 dimulai dari 10 - 15 - 20. Kita membaca range 101520. Tiap garis bernilai 5 5 = 1 Silahkan dihitung untuk range 20 - 30 tiap garis bernilai berapa? 4. Rumus membaca hasil pengukuran tegangan Multimeter atau AVOmeter Untuk membaca hasil pengukuran Multimeter atau AVOmeter, maka selain pengalaman, ada juga rumusnya. Cari yang paling mudah saja, dan kalian juga dapat menemukan rumusnya sendiri seiring kalian sering menggunakan alat ukur listrik ini. Contoh Nah, untuk pengukuran yang lain, dapat anda baca pada artikel selanjutnya... Apa itu Multimeter atau AVOmeter Analog?Fungsi bagian-bagian Multimeter atau AVOmeterMemahami papan skala Multimeter Mengukur tegangan AC atau Mengukur Hambatan atau resistansiRumus membaca hasil pengukuran tegangan Multimeter atau AVOmeter Rudy SetiawanHello, I'm Rudy Setiawan. I'm a teacher at a vocational school in Lampung province, Natar district. Thank you for reading my blog, I hope it's useful for you. By the way, don't forget to subscribe to my YouTube channel. + Youtube thank u again..
Cara Menggunakan Multimeter β Multimeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur Voltage Tegangan, Ampere Arus Listrik, dan Ohm Hambatan/resistansi dalam satu unit. Multimeter sering disebut juga dengan istilah Multitester atau AVOMeter singkatan dari Ampere Volt Ohm Meter. Terdapat 2 jenis Multimeter dalam menampilkan hasil pengukurannya yaitu Analog Multimeter AMM dan Digital Multimeter DMM. Sehubungan dengan tuntutan akan keakurasian nilai pengukuran dan kemudahan pemakaiannya serta didukung dengan harga yang semakin terjangkau, Digital Multimeter DMM menjadi lebih populer dan lebih banyak dipergunakan oleh para Teknisi Elektronika ataupun penghobi Elektronika. Dengan perkembangan teknologi, kini sebuah Multimeter atau Multitester tidak hanya dapat mengukur Ampere, Voltage dan Ohm atau disingkat dengan AVO, tetapi dapat juga mengukur Kapasitansi, Frekuensi dan Induksi dalam satu unit terutama pada Multimeter Digital. Beberapa kemampuan pengukuran Multimeter yang banyak terdapat di pasaran antara lain Voltage Tegangan AC dan DC satuan pengukuran Volt Current Arus Listrik satuan pengukuran Ampere Resistance Hambatan satuan pengukuran Ohm Capacitance Kapasitansi satuan pengukuran Farad Frequency Frekuensi satuan pengukuran Hertz Inductance Induktansi satuan pengukuran Henry Pengukuran atau Pengujian Dioda Pengukuran atau Pengujian Transistor Bagian-bagian penting Multimeter Multimeter atau multitester pada umumnya terdiri dari 3 bagian penting, diantanya adalah Display Saklar Selektor Probe Gambar dibawah ini adalah bentuk Multimeter Analog dan Multimeter Digital beserta bagian-bagian pentingnya. Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Tegangan, Arus listrik dan Resistansi Berikut ini cara menggunakan Multimeter untuk mengukur beberapa fungsi dasar Multimeter seperti Volt Meter mengukur tegangan, Ampere Meter mengukur Arus listrik dan Ohm Meter mengukur Resistansi atau Hambatan 1. Cara Mengukur Tegangan DC DC Voltage Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt khusus Analog Multimeter **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif + dan Probe Hitam ke terminal Negatif -. Hati-hati agar jangan sampai terbalik. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. 2. Cara Mengukur Tegangan AC AC Voltage Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt khusus Analog Multimeter **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak ada polaritas Negatif - dan Positif + Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. 3. Cara Mengukur Arus Listrik Ampere Atur Posisi Saklar Selektor ke DCA Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang akan diukur adalah 100mA maka putarlah saklar selector ke 300mA Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering fuse dalam Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya sebelum kita dapat memakainya lagi. Putuskan Jalur catu daya power supply yang terhubung ke beban, Kemudian hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif + dan Probe Hitam ke Input Tegangan + Beban ataupun Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter 4. Cara Mengukur Resistor Ohm Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke tanda βXβ yang artinya adalah βKaliβ. khusus Multimeter Analog Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas, jadi boleh terbalik. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. Khusus untuk Analog Multimeter, diperlukan pengalian dengan setting di langkah ke- Baca Juga Cara membuat banner di word dengan hasil yang Baik
cara mengukur arus menggunakan multimeter analog